2 Hal yang Om & Tante Mungkin Luput Tentang Masjid Gadog

By: sirun.wordpress.com

Masjid Agung Harakatul Jannah atau yang lebih dikenal dengan sebutan masjid Gadog tidaklah asing bagi para biker jalur puncak. Masjid indah dan megah yang kental dengan nuansa Minang pada eksterior dan interiornya. Tampak sangat kontras bersanding dengan hotel Vimalaya yang tampak futuristik dengan gaya minimalisnya.

Masjid ini menjadi spot yang sangat pas untuk menjadi tikum (titik kumpul) bagi kelompok-kelompok goweser. Akses yang sangat dekat selepas pintu tol Ciawi, parkiran yang luas dan suasana aman nan Islami yang menjadi daya tariknya. Termasuk bagi para ikhwan goweser Muslim Adventure Team aka MAG yang identik dengan rider jenggoters yang senantiasa memadukan Gowes + Tausyiah di setiap eventnya.

Nah, beberapa pekan yang lalu sewaktu sepedaan ke masjid Gadog sebagai the lone ranger, ane menyempatkan diri untuk melihat-lihat bagian belakang dari komplek masjid yang sebelumnya tak terjamah. Saat itulah ane baru tahu kalo di belakang masjid, ternyata ada beberapa bungalow-bungalow untuk wisma pengurus dan sebuah mini MTB track.

Yaaa… ada mini MTB track yang lumayan luas untuk pemanasan. Berikut bukti otentiknya:

Memasuki gapura wisma, tampak lapangan hijau luas menghampar.

Di sebelah kanannya, tracknya diawali dengan turunan kira-kira 4 meter, menikung 90 derajat ke kiri. Selepas tuh… jalan semi makadam dengan batu sirtu halus sekitar 30 meter sampai pojokan lapangan. kemudian berbelok ke kiri menanjak kembali ke elevasi awal.

Selepas tanjakan di depannya tampak mangkok untuk lompatan. Bekas bakaran sampah membuatnya mirip kawah gunung yg telah lelah erupsi.

Di sebelahnya tampak hijaunya track dari sisi lain dengan pembatas batu cadas yang membagi track menjadi dua.

Track sebelah kanan tampak seperti jalan setapak di antara beberapa pohon kecil

Di bagian tengah jalan setapak ada dua gundukan yang tiga kali lebih besar dari gundukan polisi tidur untuk bunny-hoop.

Sementara track sebelah kiri tampak lebih lapang dengan drop-off setinggi 1 meteran.

Itu sedikit gambaran tentang mini track MTB yang ada di area belakang masjid.

Dan hal lain yang baru ane ketahui dan yang paling membuat ane kagum, ternyata di salah satu bungalow kecil itu, tinggal 8 orang anak kurang mampu yang mengikuti program Tahfidz Al-Quran. Mereka masih bersekolah setingkat SMP yang dibiayai penuh oleh DKM alias gratisss… tiss..! Ane sempat menanyakan nama ustadz pembimbing mereka, namun qodarulloh ane lupa namanya.

Semoga dengan mengetahui hal ini, tidak lagi ada rasa sesal di hati bila om dan tante ditagih biaya parkir yang hitungannya jam-jaman seperti parkiran mall. Hehe…

Barokallohu lahum, wa lanaa wa lakum…